“Dan pada akhirnya, gue
cuma pengen menjalani hidup bahagia seperti yang sudah tergambar di pikiran
gue. Hidup tenang dan bahagia meskipun kadang dikejar deadline sebagai wanita
karir Jakarta yang sukses. Gue bakal kerja di sebuah perusahaan property swasta
di kawasan Sudirman sebagai marketing planner manager dengan gaji dollar yang
kalau di rupiahin sekitar 65 juta sebulan dan belum termasuk tunjangan2 lain
serta uang lembur. Gue bakal tinggal di kosan lucu di kawasan menteng yang
kebetulan deket kantor, gue bakal bawa kucing gue si cotton dan gue bakal
beliin temen buat dia. Gue juga bakalan suka nongkrong di cafe-cafe elite yang
berkaca-kaca gitu sambil ngerjain kerjaan kantor di macbook sekalian belanja
online sambil ditemenin chocolate cake yang enak banget sama milk frappuchino.
Walaupun transportasi gue bakalan masih make Nissan Juke yang udah dibeliin
dari tahun 2014 ini, tapi liat 10 tahun lagi gue bakal bawa Lamborghini!
Dan
mau tau bagian terbaiknya?
Ngejalanin
itu semua sama lo. Lo yang bakal ngisi kursi kosong disebelah gue waktu di
cafe. Lo yang bakal duduk di kursi supir di mobil gue. Lo yang bakal sering
banget main-main bahkan nginep di kosan lucu gue. Lo yang selalu jemput gue
buat satnite di grand indonesia. Ya, kamu. Kamu yang harus ada di cerita aku
supaya cerita aku komplit, ga ada yang kurang lagi. Karna script hidup aku ini
ga akan terwujud jadi film, kalau kamu belum masuk kedalamnya dan bilang
action! wahai bapak sutradara :)”
Well, akan
aku jelaskan dulu sebelumnya supaya tidak ada kesalahpahaman lagi diantara
kita. Tulisan di atas merupakan cerita, hmm, nope, impian, ya impian aku. Impian
yang waktu itu aku tuangkan dalam sebaik-baiknya kata yang bisa aku rangkai. Ga
ada kebohongan saat aku menulis itu, bahkan jeda mikir pun kayaknya ga ada. It’s
all pure from my mind. Gak ada yang aku rubah sedikitpun dari tulisan tentang
harapan dan impian aku itu, dari handphone
langsung aku pindahin ke laptop pake kabel usb.
Hanya saja,
sekarang aku mau mengubah sebagian tulisan tentang impian aku itu. And i guess
you know which part im gonna fix.
Bapak sutradara.
Yap, tulisan itu aku buat di saat aku pikir aku sudah menemukan seseorang yang
bakal aku adore selama-lamanya. A man
that i thought could be the one for me. And guess what, he’s not. Dari semua
cowo-cowo yang pernah aku taksir, bapak sutradara inilah yang mungkin paling
berkesan. Dan paling membekas di hati *eciieee*. But, in the end, fakta berkata
lain. Bapak sutradara ini sekarang sudah punya asisten pribadi, bahkan
foto-foto profile picture nya aja kadang lebih mesra dari kita. Disitu kadang
saya merasa sedih.. but, i moved on, so, yeah, whatever.
Selain objek
bapak sutradara ini mungkin hal lain yang bakal aku ganti adalah jabatan aku. Karena
belum lama ini aku tahu bahwa manager itu jaman sekarang udah bukan menjadi
jabatan bergengsi lagi. So im gonna change it to GENERAL MANAGER. Amin. Dan pastinya
gajinya juga naik jadi 85 juta/bulan. Kebayang sih dengan gaji sebulan aja aku
udah bisa lengkapin semua warna dari sepatu adidas edisi pharell williams, aku
bisa bikin walking closet aku sendiri, aku bisa modif mobil, dan ga perlu
kuatir dengan masalah mengurus kucing kalau perlu aku bakal beli kucing selusin
lagi. Tapi bukan itu intinya.
Ini intinya..
the story of “How i met my lover”
Before i met
you, im just a kid. Aku menertawakan temen aku yang katanya mau pacaran dengan
komitmen, i think it just for old people. Aku ga suka dan bahkan ga mau
berhubungan sama anak-anak, bahkan kepikiran sama aku buat menunda punya anak
nanti kalau udah married. I fell in love with many guys, like much, many guys. And
it all happens when i have a boyfriend. Until this happen, i met you.
Aku tau kamu
mungkin udah ga bisa percaya banget sama aku, tapi kali ini di tulisan ini aku
bakal tulis yang sejujur-jujurnya. Trust me, because for a writer, their writes
was a holy grail. And im not crossing my finger now -_- 10 of my fingers are on
my keyboard now, i can’t crossed it.
Yang perlu
kamu tahu, beberapa minggu sebelumnya, hari dimana aku mama dan adek aku harus
keliling senayan city 7 jam sambil nungguin papa aku, i did something on that
day. I try luck on my charm. Just like Lily Aldrin on HIMYM, aku mencoba
peruntungan aku (setelah sekian lama) dalam hal menarik perhatian lelaki. Aku sengaja
membiarkan mama dan adek aku berjalan kemanapun mereka mau dan aku berdalih
untuk menunggu mereka di bangku-bangku yang udah tersedia, pengen tau apakah
masih ada cowo gentle jaman sekarang yang berani ngajak kenalan langsung
ditengah-tengah mall. Dan apakah aku masih cukup menarik buat para lelaki. And
guess what ? i don’t know what exactly happen, aku sempet berpikir apakah lagi
ada lomba bayi merangkak se-jakarta selatan atau gimana, tapi aku liat ke lobby
tengah ga ada panggung apa-apa. Tapi kenapa, isi mall ini bayi semua. Dan anehnya
semua bayi dan balita ini ngerubung aku di kanan kiri, bahkan kalo bisa di atas
bawah juga. Jadi, kemana cowo-cowo yang aku expect buat berdatangan? Mungkin lagi
pada tidur.
So, hari minggu
lalu, setelah kamu jalan pulang ke Nangor, aku pergi lagi seperti biasa bersama
keluarga terlalu bahagia ku, ke senayan city (again), yap one of our favorite
place. Keadaan udah berbeda. Ga terlalu banyak bayi lagi, walaupun masih ada
beberapa yang kadang bikin kaget nabrak kaki aku pas lagi jalan. Untungnya aku
ga reflek nendang balik. But, hari itu aku merasa melihat banyak keluarga kecil
setengah baya yang jalan-jalan sama anaknya yang lucu. And suddenly, i think,
being a mom is not that bad. Actually whatever title you have, you still can be
awesome.
Aku mulai ga
setuju dan cenderung kesal ketika ada temen aku yang bilang, ngapain married
cepet-cepet, have fun dulu aja kali. SO, MENURUT LO KALO UDAH MARRIED ITU
GABISA HAVE FUN ? ELO SALAH BESAR BRO! Yap, aku bakal ngomong kayak gitu mulai
sekarang sama semua orang yang berpikiran aneh kayak gitu. Aku bakal bicara
persis seperti itu bahkan kalo ngomong bisa pake caps lock juga aku pake.
Mungkin mereka
belom melihat atau mungkin belom dikasih liat sama Tuhan betapa indahnya
menjalani hidup bersama dengan orang yang mereka sayang. Aku beruntungnya sudah
bisa membayangkan bagaimana bersyukurnya ketika di pagi hari yang terlihat
pertama kali saat aku buka mata itu adalah seseorang yang dulu pernah aku
kejar, pernah aku berantemin karna masalah kecil, pernah mati-matian aku
pertahanin dari apapun itu, pernah satu kelas perencanaan komunikasi bareng di
kampus, dan ketika saat itu tiba, setiap pagi, aku bakal tersenyum menyadari
bahwa kamu sudah menjadi milik aku sepenuhnya. Mengelus dan mencium pipi kamu
sebelum bangkit dari tempat tidur king size kita itu wajib hukumnya buat aku. Gak
lupa berbisik, “good morning baby..wake up..” sebelum akhirnya aku beranjak
turun buat menyibak gorden kamar apartemen model minimalis biaya maksimalis
kita. Ya, i will wake up earlier than you, cause thats what a wife do.
Then, i’ll
go to the clean kitchen with my lingerie on (yap our apartment have a clean and
dirty kitchen and yes i cooked with a lingerie), to make scramble egg and
sandwich which i serve with chocolate flavour low-fat milk for our breakfast. While
i serve it, you will suddenly appear from nowhere and hug me from my back and
said “morning honey.. how’s your sleep tonight?” then you kissed me like you’re
searching for the answer on my lips, and you know im okay just by looking
through my eyes. How sweet.
I’ll tell
you to take a bath first and i will follow right after i’ve done with our
breakfast. And we do it on the bathroom, you know what i mean. Our cupboard is
big, but still a lot of empty space cause we just married and moved here for
about 6 months. Kamu bantu aku pakai blouse satin aku, aku bantu kamu pakai
dasi. Just like the movie. And then we headed to the dining room and eat the
breakfast i already served. And then at 9.00 AM we go to our office together
cause our building was side by side to each other, what a coincidence. Sometimes
we take lunch together at the nearest mall, our favorite was pepper lunch! At the
afternoon, we go home together again, you pick me up or i’ll pop up on your
office to shock you. We barely have dinner outside on weekdays, cause when i
feel too tired to cook, you will do it. Well, in the other hand we have to save
much money for our soon-to-be-born baby. Yes, im pregnant and it’s 4 months
old.
Dan itulah
sepenggal cerita harapan aku bersama kamu. Indah bukan? Kalau ada yang bilang
ga indah, aku ragu orang itu waras apa enggak. Well, beb, just so you know, i
have this vision for us, a vision that i never had before. I am a grown up
woman now, i know what i want. Tinggal apakah kamu memutuskan buat membantu aku
mewujudkan ini atau tidak.
Are you gonna let this perfect story broke or are
you gonna make it happen? Im sorry if i
ever let you down, but the truth is, everybody gonna hurt you, you just need to
find the one who worth suffering for. Am i the one that worth? Cause you are,
baby. You’re the one who worth my suffer. That’s why im still here by your
side, said i never give up even my heart fall apart seeing you like that.
Are you
willing to be my partner for a lifetime. My partner to take care of my beautiful
childrens, drop them to their school, take them to the park at weekend, or teach
them how to live. And also be my perfect husband, the one who stays with me
till the death separate us. Apakah kita akan jadi keluarga kecil setengah baya
dengan anak-anak lucu yang setiap weekend bersantai bersama ke mall? Apakah kamu
bakal jadi suami yang menemani aku ke toko obat century buat beli vitamin
anak-anak kita? Dan ini nih yang paling jelas bayangannya di pikiran aku,
apakah kita bisa jadi keluarga bahagia yang belanja bareng ke supermarket food
hall, dengan Enzo yang lari sana sini nyari lorong permen dan biskuit, sambil
aku minta tolong kamu buat liatin dia karena aku lagi sibuk milih wortel? Bisa,
sayang?
So, inilah
cerita baru impian hidup aku ke depan. Bisa kamu bandingkan dengan cerita yang
awal, impian yang masih kental dengan ego aku sendiri. Impian aku yang sekarang
berubah jauh, ya itu karena kamu.
Once again
im sorry if i ever let you down. Honestly, aku udah gatau harus ngomong apa
lagi, aku hanya akan jawab pertanyaan kamu aja mulai sekarang kalau kamu belum
yakin. Melalui tulisan ini aku harap kamu tau betapa besarnya penyesalan aku
dan kenapa aku kukuh banget pengen terus sama kamu. Karena impian ini sudah
terasa begitu nyata, serasa sudah di depan mata. Can we just move along with
our life and try to make this come true? Okay, aku selesai menulis ini sekitar
jam 4 pagi dan aku bahkan belum menyentuh revisian aku, dan kamu masih ngira
ini cuma tulisan karangan menye-menye belaka? Think again baby, read it from the start again.
I love you,
Gils♥
Regards,
♥F.Z.Z♥
Your Halley Comet
An Aurora Borealis Trip Partner Just For You
0 comments:
Ikutan Komentar