Thursday, June 4, 2015

How I Met My Lover

Dan pada akhirnya, gue cuma pengen menjalani hidup bahagia seperti yang sudah tergambar di pikiran gue. Hidup tenang dan bahagia meskipun kadang dikejar deadline sebagai wanita karir Jakarta yang sukses. Gue bakal kerja di sebuah perusahaan property swasta di kawasan Sudirman sebagai marketing planner manager dengan gaji dollar yang kalau di rupiahin sekitar 65 juta sebulan dan belum termasuk tunjangan2 lain serta uang lembur. Gue bakal tinggal di kosan lucu di kawasan menteng yang kebetulan deket kantor, gue bakal bawa kucing gue si cotton dan gue bakal beliin temen buat dia. Gue juga bakalan suka nongkrong di cafe-cafe elite yang berkaca-kaca gitu sambil ngerjain kerjaan kantor di macbook sekalian belanja online sambil ditemenin chocolate cake yang enak banget sama milk frappuchino. Walaupun transportasi gue bakalan masih make Nissan Juke yang udah dibeliin dari tahun 2014 ini, tapi liat 10 tahun lagi gue bakal bawa Lamborghini!
Dan mau tau bagian terbaiknya?
Ngejalanin itu semua sama lo. Lo yang bakal ngisi kursi kosong disebelah gue waktu di cafe. Lo yang bakal duduk di kursi supir di mobil gue. Lo yang bakal sering banget main-main bahkan nginep di kosan lucu gue. Lo yang selalu jemput gue buat satnite di grand indonesia. Ya, kamu. Kamu yang harus ada di cerita aku supaya cerita aku komplit, ga ada yang kurang lagi. Karna script hidup aku ini ga akan terwujud jadi film, kalau kamu belum masuk kedalamnya dan bilang action! wahai bapak sutradara :)

Well, akan aku jelaskan dulu sebelumnya supaya tidak ada kesalahpahaman lagi diantara kita. Tulisan di atas merupakan cerita, hmm, nope, impian, ya impian aku. Impian yang waktu itu aku tuangkan dalam sebaik-baiknya kata yang bisa aku rangkai. Ga ada kebohongan saat aku menulis itu, bahkan jeda mikir pun kayaknya ga ada. It’s all pure from my mind. Gak ada yang aku rubah sedikitpun dari tulisan tentang harapan dan impian aku itu, dari handphone langsung aku pindahin ke laptop pake kabel usb.

Hanya saja, sekarang aku mau mengubah sebagian tulisan tentang impian aku itu. And i guess you know which part im gonna fix.

Bapak sutradara. Yap, tulisan itu aku buat di saat aku pikir aku sudah menemukan seseorang yang bakal aku adore selama-lamanya. A man that i thought could be the one for me. And guess what, he’s not. Dari semua cowo-cowo yang pernah aku taksir, bapak sutradara inilah yang mungkin paling berkesan. Dan paling membekas di hati *eciieee*. But, in the end, fakta berkata lain. Bapak sutradara ini sekarang sudah punya asisten pribadi, bahkan foto-foto profile picture nya aja kadang lebih mesra dari kita. Disitu kadang saya merasa sedih.. but, i moved on, so, yeah, whatever.

Selain objek bapak sutradara ini mungkin hal lain yang bakal aku ganti adalah jabatan aku. Karena belum lama ini aku tahu bahwa manager itu jaman sekarang udah bukan menjadi jabatan bergengsi lagi. So im gonna change it to GENERAL MANAGER. Amin. Dan pastinya gajinya juga naik jadi 85 juta/bulan. Kebayang sih dengan gaji sebulan aja aku udah bisa lengkapin semua warna dari sepatu adidas edisi pharell williams, aku bisa bikin walking closet aku sendiri, aku bisa modif mobil, dan ga perlu kuatir dengan masalah mengurus kucing kalau perlu aku bakal beli kucing selusin lagi. Tapi bukan itu intinya.

Ini intinya.. the story of “How i met my lover”

Before i met you, im just a kid. Aku menertawakan temen aku yang katanya mau pacaran dengan komitmen, i think it just for old people. Aku ga suka dan bahkan ga mau berhubungan sama anak-anak, bahkan kepikiran sama aku buat menunda punya anak nanti kalau udah married. I fell in love with many guys, like much, many guys. And it all happens when i have a boyfriend. Until this happen, i met you.

Aku tau kamu mungkin udah ga bisa percaya banget sama aku, tapi kali ini di tulisan ini aku bakal tulis yang sejujur-jujurnya. Trust me, because for a writer, their writes was a holy grail. And im not crossing my finger now -_- 10 of my fingers are on my keyboard now, i can’t crossed it.

Yang perlu kamu tahu, beberapa minggu sebelumnya, hari dimana aku mama dan adek aku harus keliling senayan city 7 jam sambil nungguin papa aku, i did something on that day. I try luck on my charm. Just like Lily Aldrin on HIMYM, aku mencoba peruntungan aku (setelah sekian lama) dalam hal menarik perhatian lelaki. Aku sengaja membiarkan mama dan adek aku berjalan kemanapun mereka mau dan aku berdalih untuk menunggu mereka di bangku-bangku yang udah tersedia, pengen tau apakah masih ada cowo gentle jaman sekarang yang berani ngajak kenalan langsung ditengah-tengah mall. Dan apakah aku masih cukup menarik buat para lelaki. And guess what ? i don’t know what exactly happen, aku sempet berpikir apakah lagi ada lomba bayi merangkak se-jakarta selatan atau gimana, tapi aku liat ke lobby tengah ga ada panggung apa-apa. Tapi kenapa, isi mall ini bayi semua. Dan anehnya semua bayi dan balita ini ngerubung aku di kanan kiri, bahkan kalo bisa di atas bawah juga. Jadi, kemana cowo-cowo yang aku expect buat berdatangan? Mungkin lagi pada tidur.

So, hari minggu lalu, setelah kamu jalan pulang ke Nangor, aku pergi lagi seperti biasa bersama keluarga terlalu bahagia ku, ke senayan city (again), yap one of our favorite place. Keadaan udah berbeda. Ga terlalu banyak bayi lagi, walaupun masih ada beberapa yang kadang bikin kaget nabrak kaki aku pas lagi jalan. Untungnya aku ga reflek nendang balik. But, hari itu aku merasa melihat banyak keluarga kecil setengah baya yang jalan-jalan sama anaknya yang lucu. And suddenly, i think, being a mom is not that bad. Actually whatever title you have, you still can be awesome.

Aku mulai ga setuju dan cenderung kesal ketika ada temen aku yang bilang, ngapain married cepet-cepet, have fun dulu aja kali. SO, MENURUT LO KALO UDAH MARRIED ITU GABISA HAVE FUN ? ELO SALAH BESAR BRO! Yap, aku bakal ngomong kayak gitu mulai sekarang sama semua orang yang berpikiran aneh kayak gitu. Aku bakal bicara persis seperti itu bahkan kalo ngomong bisa pake caps lock juga aku pake.

Mungkin mereka belom melihat atau mungkin belom dikasih liat sama Tuhan betapa indahnya menjalani hidup bersama dengan orang yang mereka sayang. Aku beruntungnya sudah bisa membayangkan bagaimana bersyukurnya ketika di pagi hari yang terlihat pertama kali saat aku buka mata itu adalah seseorang yang dulu pernah aku kejar, pernah aku berantemin karna masalah kecil, pernah mati-matian aku pertahanin dari apapun itu, pernah satu kelas perencanaan komunikasi bareng di kampus, dan ketika saat itu tiba, setiap pagi, aku bakal tersenyum menyadari bahwa kamu sudah menjadi milik aku sepenuhnya. Mengelus dan mencium pipi kamu sebelum bangkit dari tempat tidur king size kita itu wajib hukumnya buat aku. Gak lupa berbisik, “good morning baby..wake up..” sebelum akhirnya aku beranjak turun buat menyibak gorden kamar apartemen model minimalis biaya maksimalis kita. Ya, i will wake up earlier than you, cause thats what a wife do.

Then, i’ll go to the clean kitchen with my lingerie on (yap our apartment have a clean and dirty kitchen and yes i cooked with a lingerie), to make scramble egg and sandwich which i serve with chocolate flavour low-fat milk for our breakfast. While i serve it, you will suddenly appear from nowhere and hug me from my back and said “morning honey.. how’s your sleep tonight?” then you kissed me like you’re searching for the answer on my lips, and you know im okay just by looking through my eyes. How sweet.

I’ll tell you to take a bath first and i will follow right after i’ve done with our breakfast. And we do it on the bathroom, you know what i mean. Our cupboard is big, but still a lot of empty space cause we just married and moved here for about 6 months. Kamu bantu aku pakai blouse satin aku, aku bantu kamu pakai dasi. Just like the movie. And then we headed to the dining room and eat the breakfast i already served. And then at 9.00 AM we go to our office together cause our building was side by side to each other, what a coincidence. Sometimes we take lunch together at the nearest mall, our favorite was pepper lunch! At the afternoon, we go home together again, you pick me up or i’ll pop up on your office to shock you. We barely have dinner outside on weekdays, cause when i feel too tired to cook, you will do it. Well, in the other hand we have to save much money for our soon-to-be-born baby. Yes, im pregnant and it’s 4 months old.

Dan itulah sepenggal cerita harapan aku bersama kamu. Indah bukan? Kalau ada yang bilang ga indah, aku ragu orang itu waras apa enggak. Well, beb, just so you know, i have this vision for us, a vision that i never had before. I am a grown up woman now, i know what i want. Tinggal apakah kamu memutuskan buat membantu aku mewujudkan ini atau tidak. 
Are you gonna let this perfect story broke or are you gonna make it happen?  Im sorry if i ever let you down, but the truth is, everybody gonna hurt you, you just need to find the one who worth suffering for. Am i the one that worth? Cause you are, baby. You’re the one who worth my suffer. That’s why im still here by your side, said i never give up even my heart fall apart seeing you like that.

Are you willing to be my partner for a lifetime. My partner to take care of my beautiful childrens, drop them to their school, take them to the park at weekend, or teach them how to live. And also be my perfect husband, the one who stays with me till the death separate us. Apakah kita akan jadi keluarga kecil setengah baya dengan anak-anak lucu yang setiap weekend bersantai bersama ke mall? Apakah kamu bakal jadi suami yang menemani aku ke toko obat century buat beli vitamin anak-anak kita? Dan ini nih yang paling jelas bayangannya di pikiran aku, apakah kita bisa jadi keluarga bahagia yang belanja bareng ke supermarket food hall, dengan Enzo yang lari sana sini nyari lorong permen dan biskuit, sambil aku minta tolong kamu buat liatin dia karena aku lagi sibuk milih wortel? Bisa, sayang?

So, inilah cerita baru impian hidup aku ke depan. Bisa kamu bandingkan dengan cerita yang awal, impian yang masih kental dengan ego aku sendiri. Impian aku yang sekarang berubah jauh, ya itu karena kamu.

Once again im sorry if i ever let you down. Honestly, aku udah gatau harus ngomong apa lagi, aku hanya akan jawab pertanyaan kamu aja mulai sekarang kalau kamu belum yakin. Melalui tulisan ini aku harap kamu tau betapa besarnya penyesalan aku dan kenapa aku kukuh banget pengen terus sama kamu. Karena impian ini sudah terasa begitu nyata, serasa sudah di depan mata. Can we just move along with our life and try to make this come true? Okay, aku selesai menulis ini sekitar jam 4 pagi dan aku bahkan belum menyentuh revisian aku, dan kamu masih ngira ini cuma tulisan karangan menye-menye belaka? Think again baby, read it from the start again.
I love you, Gils♥


Regards,
♥F.Z.Z♥
Your Halley Comet
An Aurora Borealis Trip Partner Just For You

0 comments:

Ikutan Komentar