Wednesday, September 11, 2013

Balada Baris Paling Belakang

Siang ini kembali kudapati sosokmu, duduk manis 1 meter didepanku.
aku ingat, saat dulu jarak kita belum sedekat ini.. siluetmu adalah satu satunya hal yang menarik ditengah kuliah umum hari itu.

tapi hari ini.. disinilah kita, duduk bersama disuatu ruangan 6x5 meter. 
Mendengarkan ceramah sang guru besar tentang pentingnya konsumen bagi produsen.. aku ga peduli! Kalau saja kamu mau jadi konsumenku barulah aku mau mencoba segala cara agar selamanya kita bisa saling melengkapi siklus produsen-konsumen ini.

Haahh.. rupanya aku terlalu terenyuh memandangi punggungmu sehingga tidak sama sekali memperhatikan apa yang guru besar kita ini bicarakan. Apa boleh buat, kaos raglan abuabu-jingga mu itu ternyata membuat pesonamu lebih menonjol. Ah, tidak! Apapun yang dia pakai memang akan selalu membuat pesonanya bertambah! Yaa, apapun yang dia pakai.

Tidak tau sampai kapan tatapan kagum ini akan selalu tertuju padamu. Tak tau sampai kapan tatapan ini akan terbalas, atau bahkan tidak sama sekali?
dalam hati kecilku, aku ingin sekali melontarkan satu pertanyaan sederhana padamu.. 
Tapi sayangnya tidak pernah ada waktu untuk itu. Karena ketika kedua jarum jam itu bersua menjadi satu garis lurus, kamu pergi. 

Kamu selalu pergi.. dan pertanyaan sederhana itu hanya bisa aku tanyakan pada punggungmu yang lama lama menjauh seakan tak ingin menjawab.. tak ada jawaban..

-FOZ-

0 comments:

Ikutan Komentar