Belakangan
ini muncul suatu ketakutan baru di hidup gue, suatu ketakutan yang sebelumnya
bahkan ga pernah gue pikirkan untuk ditakuti, gue takut akan kematian
#jreengjreeng . Okay, mungkin lo semua bisa ngomong bahwa hal ini adalah suatu
hal yang mainstream, but seriously its scary man!
Sejujurnya
phobia of death ini juga pernah gue alami waktu gue kecil, gue takut banget
nyokap gue pergi ninggalin gue, jadi tiap malem gue berdoa panjang-panjang
dengan topik utama agar umur nyokap gue panjang dan sehat, dan syukurnya masih
dikabulkan sama Tuhan sampai sekarang (amiinn).
Me and My Lovely, Health, Strong, and Longlife Mom <3 |
Tapi seiring berjalannya waktu
gue pun mulai meninggalkan kebiasaan itu dan mengganti doa nya dengan sesuatu
yang lebih umum dan krusial untuk remaja seperti “Tuhan tolong buat aku langgeng sama
dia”.
Unconditional Happy Family |
Nah, semuanya
bermulai dari 2 bulan lalu saat gue mendownload games The Sims 3 di laptop
canggih gue. Awalnya gue membuat keluarga yang terdiri dari gue, suami gue (aka
pacar gue sekarang), Taylor Lautner (gue pengen serumah sama Lautner,
masbuloh?) , dan seorang balita dengan nama Zorist Lautner (entah anak gue sama
suami gue atau Lautner), gue tinggal di rumah besar nan manis dan harmonis, gue
enjoy enjoy aja nyuruh sims gue begini begitu, beli ini beli itu, ditambah lagi
simoleons kami gabakal abis berkat cheat (buahahaha).
Tapi tiba-tiba sims gue
berulang tahun dan gue pun mengadakan pesta di rumah lengkap dengan makanan
prasmanan dan kue ulang tahun yang gue beli di toko grocery. Sampai situ gue
masih woles, dan ketika tiba saatnya buat meniup lilin mendadak suaranya jadi
rame terus ... DUAARRR !! Oh enggak, enggak meledak Cuma tiba-tiba sims gue
dikelilingi semacam serbuk sari peri bling-bling gitu lalu statusnya berubah
dari Young Adult menjadi Adult. Gue terdiam, konyol? Enggak! Lo tau apa? Karna setelah
Adult sims gue akan menjadi Elder alias nenek-nenek, begitupula dengan suami
gue.
Dari situ gue mulai berpikir bahwa gue gamau jadi tua, gue takut jadi tua,
dan gue takut akan kematian. Alhasil saking takutnya menjadi tua, setting games
tersebut gue otak-atik dan gue matikan “aging up”nya, so sims gue gabisa menua
lagi.
Hal kedua
adalah kejadian hari kemarin, kemarin banget tanggal 11/07/2013. Yang perlu
diketahui adalah gue udah pernah merasakan yang namanya kehilangan yang amat
sangat menyakitkan dan menyedihkan,
Adorable and Charming Rivanno Valentino <3 :* |
yaitu saat kelinci kesayangan gue Rivanno
Valentino meninggal dunia waktu gue masih di Jatinangor, gue bahkan ga sempet
mengelus dia untuk yang terakhir kalinya. Kejadian itu sangat amat membuat gue
terpukul, saking terpukulnya gue pun jadi seperti orang Alzheimer, berangkat ke
kampus dengan mata sembab bengkak dan tanpa memakai dalaman wajib wanita yang
berbentuk seperti kacamata, super klimaks.
Dan kemarin baru saja terulang lagi,
kucing hutan gue dan adek yang baru 5 hari kami beli, meninggal. Namanya Gerro
Cullen dan mungkin sekarang dia udah beneran jadi seorang “Cullen” di atas sana
:”) adek gue nangis sederas air terjun Niagara, dan gue pun teringat air mata
sungai Nil gue waktu Vanno tewas.
Bisa dibilang
kematian kedua hewan itu adalah dua kematian yang paling amat menyakitkan buat
gue. Gue sangat bersyukur bahwa dulu saat engkong gue meninggal, gue belum
ngerti apa-apa. Gue bahkan gabisa bayangin kalau harus berhadapan dengan kematian seseorang yang gue sayangi teramat sangat, binatang aja sedih dan sakit nya udah segitunya, gimana manusia?
Dan kemarin
pagi itulah gue sadar, bahwa setiap detik kehidupan itu berharga. Sedetik aja
lo ga ngelakuin sesuatu yang berharga buat hidup lo itu merupakan kerugian yang
sangat besar, lebih besar daripada kerugian akibat kebakaran sebuah showroom
mobil penuh dengan Ferrari, Hummer dan Lamborghini.
Waktu Vanno
meninggal mungkin karena dia ga keurus, SEANDAINYA gue bawa dia ke pet shop
buat dimandiin dan dipotong kuku. Minggu terakhir sebelum Vanno meninggal gue
berangkat ke cirebon sama keluarga gue dan gue riweuh sendiri sampe-sampe ga
sempet ngelus-ngelus atau say bye ke Vanno, SEANDAINYA gue sempetin mampir ke
kandangnya mungkin gue ga akan sesedih itu.
The Most Cutie Kitten in the World, Gerro Cullen. |
Pagi itu
Gerro meninggal karena sesak nafas, dia menghembuskan nafas terakhir saat baru
saja akan dilarikan ke pet hospital sekitar jam setengah 10. SEANDAINYA gue dan
adik gue enggak nungguin bokap gue mandi mungkin Gerro masih bisa selamat
sampai di pet hospital. SEANDAINYA gue tau bahwa dari malemnya si Gerro udah ga
nafsu makan dan nafasnya mulai ga teratur mungkin dia bisa selamat. SEANDAINYA
gue dan adek gue bangun lebih pagi hari itu! Mungkin dia masih ada di
kandangnya sekarang, tidur didalam kotak kesayangannya.
And you
know what? hal yang paling membuat kita menyesal adalah bukan kematian itu
sendiri. Yang paling paling paling bikin kita menyesal adalah saat akhirnya
kematian itu sendiri datang lebih dulu daripada kata SEANDAINYA yang banyak kita
ucapkan setelahnya. Yap, "I Wish...".
Dari gue
sendiri, gue Cuma bisa bilang ada satu “SEANDAINYA” yang mungkin masih bisa
kalian semua lakuin, “SEANDAINYA, setelah seseorang membaca cerita gue diatas
dan sampai di titik terakhir kalimat ini, dia akan sadar dan langsung melakukan
apa yang harus dilakukan sebelum didahuluin sama yang namanya kematian”, Go! Run!
Do it! Cause death won’t wait.
-FOZ J-
0 comments:
Ikutan Komentar